Sabtu, 03 Mei 2008

3 untuk 1

Nggak tau kenapa menulis judul tersebut. Pada intinya tulisan ini merupakan salah satu mozaik hidupku, intinya pengalaman jalan dengan wanita jaman 2008. Saat itu sih(saturday, may 3th 2008) kami berempat aja, 3 orang cewek dan satu orang penggemar cewek, hehehe... peace.

Tokoh pertama, nama panggilannya winda, kalau ga salah inget nama lengkapnya Winda Suharputri. Saya tau dia udah lama banget, tapi hanya sekedar tau aj, ga lebih... yah dulu culun banget sih saya waktu smp... Fisik bisa dibilang dia merawat dengan sungguh-sungguh, kulitnya putih menyerupai susu dan mungkin halus juga lembut(saya tidak menjamin karena tidak menyentuhnya). Rambutnya yang hitam terurai dengan lembut dan selalu tertata menutup bagian belakang tubuhnya dari ujung kepala sampai punggung bagian atas. Tinggi badan rata rata wanita indonesia, mungkin antara 155-160 cm. Cara berpakaian cukup feminin, dari pandangan dan analisis saya sih mungkin dia paling ahli masalah fashion dari teman-temannya yang lain, bisa dibilang miss Prada dalam film Devil wear Prada, tapi ga kejam. Secara keseluruhan ukuran tubuhnya proposional, tidak ada yang berlebihan termasuk penampilannya, tetapi sangat menarik dan nyaman melihat tingkahnya.


Tokoh berikutnya, biasa di panggil aci, nama panggilannya tersirat secara eksplisit dari nama lengkapnya 'Yuniastri .... (lupa lanjutannya)'. Seorang wanita dewasa dengan perawakan bisa dibilang sedikit kurus dengan tinggi sekitar 165 cm dan tidak lupa ber make-up minimalis dengan gaya sebagai orang energik dan bicara dengan caranya yang khas. Dari perbincangannya masalah fashion bisa dikatakan pengetahuannya dibawah winda (mungkin yak, karena saya ga tau masalah fashion). Merupakan wanita berambut panjang dengan style diikat di belakang. Dia adalah orang yang menjembatani diriku dan orang - orang ini.

Kemudian, seorang wanita dengan rambut ikal di ujung sepanjang bahu yang terurai dengan T-shirt wanita warna putih di padu dengan celana jeans beralaskan kaki hak tinggi warna hitam. Reny Effendi, biasa terkenal dengan nama reny. Dia teman semasa SMA ku, begitu juga aci. Sebenarnya sih obsesi kehidupan cintaku saat masih SMA dan mungkin hingga saat ini, kenapa mungkin? Jujur aja cewek ini tipe idamanku banget, tapi yah tau dirilah saya...( hehe jangan marah ya ren kalo baca ini, peace). Ramah dengan penuh ekspresi minimalis untuk menunjukkan ketanggapannya pada lawan bicara.

Dan yang terakhir jelas saja saya selaku orang yang menikmati suasana saat itu.

Malam minggu yang panas dengan sedikit hujan gerimis menyertai waktu yang saya lewatkan bersama mereka. Tujuan inti dari acara ini bagi saya adalah bermain, sekaligus ingin bertemu reny. Dengan sepengetahuan reny tentunya, karena sms sudah kukirimkan waktu sore hari.

Ga pernah membayangkan hang out bareng cewek masa kini, latar belakangku adalah orang yang suka nongkrong di hutan. Dan saya mulai mengerti apa yang dilakukan cewek-cewek bila mereka nongkrong bareng. Pada intinya, sebenarnya pembicaraan mereka sebagian besar hanya membahas pada dua topik besar yang bisa sangat panjang dan tak habis waktu bila mereka diskusikan di ruang tanpa waktu. Yaitu pakaian dan pasangan(pacar), 2P yang tak ada habisnya. Diskusi-diskusi mereka yang menyangkut banyak hal itu pada dasarnya berlandaskan pada 2P tersebut. Sampai - sampai, saya tak bisa memenuhi prinsipku yang tak mau terlihat bodoh, karena pendiam atau banyak bicara dengan sok tau, karena aku mengaliri waktu yang berjalan saat itu hanya dengan diam, sebab dalam space otakku hal-hal yang mereka sering bicarakan tidak ada sama sekali. Sesekali saya membuka topic diluar itu namun tak berdaya melawan 2P. Sampai-sampai saya dibilang ngantuk karena hanya terdiam. Gila memang kalau sudah ngerumpi,,,,
Saat saat tutup toko sudah hampir tiba, tempat pun berpindah dari dalam gedung migrasi keluar gedung, sembari menunggu cowok winda menjemput winda dan reny. Pembicaraan pun hanya berubah dari yang berfokus pada P pertama beralih ke P kedua. Tiba tiba kabar penjemputan mereka datang dan akan dlaksanakan dalam waktu sekitar satu jam. Karena dipikir akan terlalu lama menunggu, "inisiatif inisiatif" dilakukan agar cepat bisa beranjak dari gedung itu, karena gedung sudah di tutup. Entah waktu yang berjalan cepat karena menikmati suasana yang ada, atau cowok winda menjemput lebih cepat dari yang ia janjikan. Tapi yang jelas perpisahan berlangsung sangat cepat.

Kesenangan yang saya dapat malam itu sungguh berbeda dari biasanya, emang sih mungkin saya terlihat sebagai seorang pendiam saat itu. Tetapi di balik diam karena tak bisa mengikuti apa yang mereka bicarakan, menikmati perilaku mereka berkomunikasi cukup membuat saya merasa senang yang tak pernah dirasakan. Obrolan tentang sikap sikap mantan pacar dan pacar mereka, hal-hal yang terjadi saat mereka belanja, barang yang mereka beli di butik, apa yang di kenakan orang lain, bagaimana penampilan orang lain, dan obrolan lainnya yang mencerminkan secuil dari kehidupan pribadinya, memberi saya inspirasi untuk memikirkan bagaimana cara cara untuk lebih menghargai wanita masa kini. Dan mulai memahami secara harafiah kata-kata bahwa "wanita itu makhluk yang kompleks".

2 komentar:

  1. Hoho... aku jek ntes moco blog-mu bar dikandani aci...

    Hoho... Kyknya cerita itu mewakili kehidupan cewek metropolis kebanyakan. (Cewek yg bakal langka klo dicari di ITS..)..

    Apik conk ceritamu.. lucu... Nopo ra kowe nulis blog tentang 1 untuk 3.. cerita 3 lajang. kowe, aku, n andan. Apik mesti!!! Nyahahaha!! tak tunggu ceritane...

    BalasHapus
  2. haha yang bener plax...

    1 untuk 3 ya,, boleh juga tapi butuh ingatan segar,,,, kapan ngumpul coy, kangen juga nih

    BalasHapus