Sabtu, 24 Januari 2009

Birokrasi yang mengerikan

Beberapa saat ini saya turun tangan dalam pengurusan surat surat untuk mendaftarkan pernikahannya ke TETO (kantor yang berhubuhangan dengan urusan Indoneia dan Taiwan di Indonesia).

Karena kakak saya memilih jodohnya dengan pria warga negara Taiwan, maka pernikahannya agar diakui di Taiwan harus didaftarkan ke Badan tersebut (TETO). Syarat mendaftarkan pernikahan berupa formulir pendaftaran yang bisa diambil di kantornya dan melampirkan Akta nikah, Akta lahir, Surat belum pernah nikah, Surat KCK mabes POLRI, Kartu Keluarga sblm nikah dan setelah nikah, dan beberapa lembar foto. Untuk Akta nikah dan Akta lahir harus di terjemahkan dalam bahasa mandarin, kemudian bersama dengan surat belum pernah nikah dan surat KCK harus di legalisasikan ke departemen hukum dan HAM , dan departemen Luar Negeri.

Nah disini point pembahasannya, karena saya masih bersemangat untuk ikut memajukan bangsa, saya pergi mengurus legalisasi ini sendiri ke departemen departemen tersebut. Alhasil setiap departemen memberikan waktu 2 hari untuk melegalisasinya. Total waktu 4 hari ini ternyata bermasalah dengan kakak saya yang masih tinggal di Taiwan karena visa pelajarnya yang habis 7 hari lagi saat itu. Sedangkan paspornya masih saya pegang untuk keperluan mendaftarkan nikahnya. Karena benturan waktu tersebut saya berusaha meminta pada petugas departemen agar satu hari kerja saja melegalisasinya, namun hasilnya nihil. Saat masi berpikir keras, pemuda seumuran saya mendatangi dan menawarkan jasanya, dia janjikan 1 hari 2 departemen selesai melegalisasi.... percaya tidak percaya karena saya butuh saya buktikan dia..
pukul 11.00 wib saya serahkan dokumen 18.30 wib di hari yang sama dokumen sudah ada di tangan saya kembali dengan legalisasi dari kedua departemen tersebut, dengan biaya 100rb/dokumen/departemen.

Benar benar birokrasi yang tidak beres, kapan majunya negara ini klo masi seperti itu. Dan sebenarnya siapa yang salah, Saya yang menggunakan jasa pemuda itu, atau pemuda itu yang bisa di sebut calo dalam bahasa kasarnya, atau petugas departemen departemen tersebut.///?