Entah ini merupakan pemikiran yang salah atau bukan, tetapi tiba tiba kembali tersirat dalam otak ku. Suatu penyesalan dalam persahabatan, tapi semoga saja sahabatku sudah tidak menganggap semua kejadian lampau itu.
Waktu itu keadaannya sangat ganjil dari biasanya, aku memang gemar main game, game online jenis MMORPG, salah satunya yang sampai sekarang mengisi kekosonganku adalah Ragnarok Online. Dalam game aku menjalin hubungan kasih sesaat oleh seorang gamer wanita.kami sudah bertemu beberapa kali tetapi di kota tempat aku hidup saat itu. Suatu waktu aku memutuskan untuk mengunjungi kediamannya dan berlibur beberapa hari di kotanya. Dalam satu waktu dilain tempat dimana aku sedang menikmati hubunganku , di tempatku tinggal, belajar dan bernaung terjadi permasalahan sepele yang akhirnya melibatkan 2 kelompok penghungi tempat tinggalku. singkat cerita permasalahan itu meruncing dalam waktu beberapa hari disaat aku tidak ada di situ. Akhirnya perkelahian terjadi, awalnya hanya satu lawan satu. Kelompok kami menjunjung tinggi sportifitas dalam hal apapun, kecuali behubungan dengan makanan, heheh.
Saat perkelahian teman ku yang mengambil alih kemenangan saat itu, tapi tiba tiba pihak kelompok lawan bersama sama memukuli temanku yang sedang sibuk menganiaya lawannya, saat itu kelompokku berjumlah 1/3 dari jumlah kelompok lawan. Dikelompokku bukan semuanya berandal seperti kelompok lawan yang gemar membuat onar. Alhasil temanku babak belur dan berdarah darah. Saat kejadian aku sedang dalam perjalanan pulang, dan baru tahu saat diceritakan dalam perjalanan dari stasiun ke tempat tinggal ku oleh teman yang menjemput. Aku memang hanya salah satu anggota kelompok, mungkin saat itu semangat tempurku yang paling menggebu gebu, sampai tiba di tempat tinggal, melihat teman yang tidur kecapekan sesuai dihajar beberapa orang. Makin panas emosi dihati.
Matahari kembali bersinar esoknya, emosional mengambil alih kesadaranku, di tempat mereka berkumpul aku temui pemimpin kelompok mereka bermaksud membalas apa yang dilakukannya pada sahabat ku, suasana saat itu ramai, acara perayaan sedang di gelar, sampai didepan mereka semua yang kukatakan di putar balikkan , orang sudah berkumpul, perkelahian siap meledak, tapi itu tidak pernah terjadi, hanya adu mulut yang terjadi dan diakhiri kalimat yang intinya aku dan dia yang berurusan bila terjadi masalah diantara kelompok kami.
Dan penyesalan datang kenapa hanya adu mulut, padahal teman kami sudah korban, kemana keberanian saat berucap akan membalas, yang realitanya hanya adu mulut, sungguh menyedihkan perbuatanku. Tapi dibalik kejadian saat itu, ada suatu makna yang berarti, saat beradu mulut, terlontar kalimat yang membuat aku bisa meredam emosi dan berpikir dengan logika matang matang, permasalahan antar kelompok tidak akan selesai bila diselesaikan dengan perkelahian secara kelompok, biar yang bersangkutan menyelesaikan masalah dengan membawa pribadi, jangan pernah atas nama kelompok.
Banyak cara untuk menyelesaikan masalah, tidak dengan berkelahi, asal semua bisa sadar diri, saling toleransi dan menghormati sesama manusia. Jangan pernah permasalahkan SARA. Damai lebih nikmat dari pada perang dingin, apalagi perang beneran. Termasuk kelompok anarkis yang merasa dirinya benar, memerangi kesesatan padahal mereka sendiri yang terjerumus kesesatan.Perbuatan seperti itu hanya meruncingkan permasalahan SARA di negara tercinta ini.
Salam Damai
Emosi , pikiran dan hati adalah kunci dari segalanya, Control ke 3 hal tersebut sebelum mereka mengontrol dirimu,
BalasHapus