Praja IPDN lagi lagi membuat suatu topik berita, namun tidak lain dan hampir sama dengan topik topik sebelumnya.
Pengeroyokan berujung kematian, sebenarnya apa yang diajarkan di institut yang belokasi di Jatinangor, Sumedang itu...
lihat saja hasilnya,jebolan jebolan IPDN terkesan sangar dan seperti anggota militer saja, tetapi kelakuannya mirip preman yang membanggakan kekuatannya. Sedikit saja permasalahan di selesaikan dengan cara kekerasan. Bila di tinjau dari permasalahan awal yang berujung kematian Wendi(korban meninggal), hanyalah masalah sepele, salah paham karena rokok..
Seharusnya sesama almamater IPDN saling menjaga kan bila diluar kampus?? tetapi justru diluar kampus adalah tempat bebas yang junior bisa membalas dendam kepada seniornya...
Rektor sudah di ganti, semua pejabat dalam IPDN sudah memiliki suatu sistem pengajaran yang baru(katanya). Tetapi ajarannya yang dahulu tetap saja membekas di mental mental praja IPDN.
Senin, 23 Juli 2007
Jumat, 13 Juli 2007
hidup
hahahhaha
entahlah,,,
sebenarnya bagaimana konsep suatu kehidupan itu berjalan, apakah peristiwa-peristiwa dalam kehidupan ini terjadi karena kita yang memilih atau memang sudah di atur agar kita berkehendak seperti itu...
>>
jika kita memang diatur oleh Yang Maha Kuasa, kenapa DIA memilihkan kejadian2 yang buruk kepada yang mengalaminya??
>>
jika kita sendiri yang memilih jalan hidup kita, bagaimana kita mengetahui apakah jalan yang kita pilih itu adalah baik buat kita,, karena pada umunya suatu jalan hidup yang kita tempuh selalu yang cocok dengan hati dan perasaan kita pada waktu percabangan hidup itu terjadi......
memang sih dalam hidup apalagi dalam dunia cinta , ga akan ada selesainya mencari suatu kecocokan dalam hidup atau dengan pasangannya kecuali kita yang membuat kecocokan dan berusaha untuk menjaganya
tapi kadang aku benar-benar tidak mengerti konsep kerja dari hidup ini
yang penting aku berusaha agar hidupku berguna bagi orang lain,
setidaknya bagi diriku sendiri
entahlah,,,
sebenarnya bagaimana konsep suatu kehidupan itu berjalan, apakah peristiwa-peristiwa dalam kehidupan ini terjadi karena kita yang memilih atau memang sudah di atur agar kita berkehendak seperti itu...
>>
jika kita memang diatur oleh Yang Maha Kuasa, kenapa DIA memilihkan kejadian2 yang buruk kepada yang mengalaminya??
>>
jika kita sendiri yang memilih jalan hidup kita, bagaimana kita mengetahui apakah jalan yang kita pilih itu adalah baik buat kita,, karena pada umunya suatu jalan hidup yang kita tempuh selalu yang cocok dengan hati dan perasaan kita pada waktu percabangan hidup itu terjadi......
memang sih dalam hidup apalagi dalam dunia cinta , ga akan ada selesainya mencari suatu kecocokan dalam hidup atau dengan pasangannya kecuali kita yang membuat kecocokan dan berusaha untuk menjaganya
tapi kadang aku benar-benar tidak mengerti konsep kerja dari hidup ini
yang penting aku berusaha agar hidupku berguna bagi orang lain,
setidaknya bagi diriku sendiri
Sabtu, 12 Mei 2007
install nvidia driver di ubuntu
nih me nginstall butuh kerja keras yang tinggi, karena di tutorial aslinya ga selalu berjalan dengan lancar,, me install driver nvidia pada ubuntu hardware nya:
pentium 4 3.00ghz
geforce 6600
asus mobo p5-gdv1m
1.
sudo apt-get update
perintah ini untuk mengupdate repository kita tapi jangan lupa untuk menyeting source.list terlebih dahulu di /etc/apt/source.list
2.
sudo apt-get install nvidia-glx
3.
sudo apt-get upgrade
4.
sudo dpkg-reconfigure xserver-xorg
ikuti perintah yang ada atur sesuai komputer kita
5.
ctrl+alt+backspace or sudo /etc/init.d/gdm restart
untuk merestart gnome
6. nikmati deh tuh vga....
skalian tuh fotonya nikmati aj keren kan
Rabu, 02 Mei 2007
Pendapat Anda jika orang merasa tenteram dengan harta dan kekuasaan yang melimpah ruah
Sebenarnya kata2 itu saya baca di suatu novel fiksi yang cukup bagus critanya, klo nggak judulnya dago 335 pertama kali baca kata2 itu, saya cukup berpikir keras,,, klo memang kenyataannya begitu? dimana peran TUHAN yang kta imani selama ini??
Jangan lupa TUHAN lah yang ada dibelakang ini semua, TUHAN selalu memberi kita yang terbaik tinggal kita bisa tidak menyikapi dan memilih jalan yang selanjutnya..
Kembali ke pertanyaan, TUHAN yang kita inginkan tentu saja yang memberi kita ketentraman bukan? jika manusia merasa tenteram dengan fasilitas hidup yang dia miliki,
dan merasa panik saat kehilangan harta atau kekuasaannya, maka dapat disimpulkan secara tidak langsung bisa saja manusia tersebut menganggap harta sebagai TUHAN-nya.
harta hanya sebagai sarana selebihnya adalah kerjaan dari TUHAN kita dari mulai jalannya mendapatkannya, tekateki pilihan jalan hidup kita, sampai nominal yang cocok bagi diri kita,
jawaban tersbut yang saya dapatkan dari buku yang mengungkapkan pertanyaan tersebut diatas??
saya sangat merenungi pertanyaan beserta jawabannya....
Bagaimana pndapat Anda?
Anda punya jawaban lain yang lebih mendekati fakta?
Jangan lupa TUHAN lah yang ada dibelakang ini semua, TUHAN selalu memberi kita yang terbaik tinggal kita bisa tidak menyikapi dan memilih jalan yang selanjutnya..
Kembali ke pertanyaan, TUHAN yang kita inginkan tentu saja yang memberi kita ketentraman bukan? jika manusia merasa tenteram dengan fasilitas hidup yang dia miliki,
dan merasa panik saat kehilangan harta atau kekuasaannya, maka dapat disimpulkan secara tidak langsung bisa saja manusia tersebut menganggap harta sebagai TUHAN-nya.
harta hanya sebagai sarana selebihnya adalah kerjaan dari TUHAN kita dari mulai jalannya mendapatkannya, tekateki pilihan jalan hidup kita, sampai nominal yang cocok bagi diri kita,
jawaban tersbut yang saya dapatkan dari buku yang mengungkapkan pertanyaan tersebut diatas??
saya sangat merenungi pertanyaan beserta jawabannya....
Bagaimana pndapat Anda?
Anda punya jawaban lain yang lebih mendekati fakta?
Langganan:
Postingan (Atom)